Aplikasi sistem operasi Linux
Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri
konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi
dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut
hacker atau
geek. Namun
stereotipe
ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan
makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang
cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus,
seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer
dalam pasaran komputer
desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server
LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai
sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti
simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di
Negara-negara berkembang.
Dengan lingkungan
desktop seperti
KDE dan
GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai
Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada
antarmuka baris teks
seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat
ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada
utilitas komersil.
Pasar serta kemudahan pemakaian
Saat ini, linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang
digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah
digunakan (
user-friendly),
dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam
aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya
sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak
kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux
dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam
pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding
Windows atau
Macintosh
masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux pada segmen
komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang. Menurut
Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002
adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar
Komputer pribadi.
Bagi mereka yang terbiasa menggunakan Windows atau
Macintosh,
Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan karena perbedaan
dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna perlu
mengganti program yang sering mereka gunakan dengan profram lain sebagai
pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau
pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain
adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi
mereka yang biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan
Windows). Selain itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan
sistem operasi Windows siap pakai (
preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas
yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan
penggunaan yang luas di kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam
situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangi karena hanya
aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta administrasi dan
konfigurasi komputer (
administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux.
Relevantive
(sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset
lembaga tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat
kesimpulan bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan
menggunakan komputer meja adalah
hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (
Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.
Linux juga sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak
dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada
lapisan pengguna Enterprise lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain
(Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu, ragam pilihan distribusi
Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan konsumer, dan
vendor program.
Instalasi
Proses instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi
pengguna baru, namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah.
Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pabrikan
komputer pribadi besar, komputer terpasang (
built up)
dengan distribusi Linux siap pakai saat ini banyak tersedia. Selain
itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat dijalankan (
boot) secara langsung dari cakram optik (
CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (
hard disk); hal ini dikenal dengan istilah
Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live CD adalah
Knoppix/Gnoppix, Kubuntu/
Ubuntu dan Gentoo. Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk produknya.
ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut biasanya dapat diunduh dari
Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai CD yang siap untuk proses
boot. Bahkan ISO image untuk beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.
Instalasi Linux juga merupakan instalasi berupa
suite, yaitu dimana penginstalasian tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar
MP3,
Office Suite, dan pengolah gambar.
Konfigurasi
Konfigurasi setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di
direktori /etc.
Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti Linuxconf dan GNOME
System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka grafik. Kendati
demikian, baris perintah (
command line) tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.
Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan melalui
peer(dalam konteks ini maksudnya kelompok pengguna linux/
KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet,
IRC,
newsgroup dan
mailing list. Kelompok Pengguna Linux (LUG,
Linux User Group)
telah didirikan di seluruh dunia untuk membantu pengguna lokal,
pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di Indonesia kelompok ini
tergabung dalam
KPLI daerah seperti
KPLI Jakarta,
KPLI Bandung,
KPLI NTB dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi, penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.
Dukungan resmi Linux di Indonesia dapat diperoleh di
Linux User Group (LUG) Indonesia atau
http://linux.or.id atau
http://www.infolinux.or.id
Dukungan komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model
bisnis dengan menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga
sudah tersedia.
Skala usaha pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2])
Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta
baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model
biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu
pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan
dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08
miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain
digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl,
Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari
total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini
menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang
tidak terkandung dalam Kernel Linux.
"GNU/Linux"
Lihat
Kontroversi Penamaan GNU/Linux
GNU adalah singkatan dari
GNU's
Not
Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU -
tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam
perspektif pengguna -
Richard Stallman dari
GNU/
FSF
memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut
sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek
Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".
Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada Maret 2003
Grup SCO (SCOG -
SCO Group) telah mengeluarkan gugatan terhadap
IBM
yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar bahan
intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini
merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX.
Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan
lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan
memberi ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok
SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan
pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux
selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh
Kelompok SCO terhadap
Novell,
DaimlerChrysler, dan
AutoZone, selain gugatan balik oleh
Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.